Jakarta - Setelah dipastikan akan dimeriahkan kembali dengan kehadiran Festival Sinema Prancis bulan depan, Jakarta kembali disuguhi Festival Film International. Tema yang diusung kali ini adalah spirituality, religion, dan visionary.
Sejak April 2013, ratusan sineas dari seluruh dunia mengikutkan film-film mereka untuk diseleksi dalam International Film Festival for Spirituality, Religion, and Visionary (IFFSRV). Salah satu pertimbangan utama pemilihan film terbaik merujuk pada tujuan festival yang antara lain adalah membangun hubungan sehat dan harmonis dalam masyarakat.
"Termasuk komunikasi dengan Sang Khalik terlepas dari perbedaan jenis kelamin, agama, ras, dan status ekonomi," ucap Damien Dematra, pendiri IFFSRV, dalam konferensi pers di Pusat Kebudayaan Rusia, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).
Festival yang baru pertama kali digelar ini mendapat dukungan dari sinema XXI, Pusat Kebudayaan Rusia, dan Universitas Mercu Buana sebagai mitra penyelenggara. Malam pembukaan akan digelar di Planet Hollywood XXI, penayangan film-film selama seminggu sejak 29 November 2013 di Pusat Kebudayaan Rusia tanpa dipungut biaya, dan Universitas Mercu Buana mengirimkan empat film karya mahasiswanya.
Film-film yang ditayangkan nantinya berasal dari sineas berbagai negara. Beberapa yang disebut Damien antara lain Kanada, Australia, Inggris, India, dan Prancis.
Uniknya, juri final IFFSRV sebagian besar bukan dari dunia film. Antara lain Ageng Kiwi (mantan pedangdut yang kini aktif di Gerakan Artis Indonesia Peduli), Tiara Savitri (Ketua Yayasan Lupus Indonesia), Lily Wahid (mantan anggota DPR RI), dan diketuai Damien Dematra (sutradara film Obama Anak Menteng). Penghargaan untuk pemenang akan dilakukan pada 28 November di Universitas Mercu Buana.
"Mereka dipilih karena punya pengalaman spiritualitas pribadi yang menarik. Misalnya near to death yang dialami Ibu Tiara. Kenapa tidak ambil juri dari dunia film karena sebelumnya sudah dinilai oleh juri dunia film," jelas Damien yang juga aktif menulis buku.