Powered by Blogger.

Popular Posts Today

"Selamat Pagi, Malam", Tiga Perempuan Mencari Status di Ibu Kota

Written By Unknown on Saturday, June 21, 2014 | 4:47 PM


Jakarta - Film "Selamat Pagi, Malam" adalah film terbaru garapan rumah produksi Kepompong Gendut yang berusaha mengangkat pergumulan tiga perempuan Jakarta yang hidupnya berubah pada suatu malam dan mengalami pencerahan untuk kembali pada identitas mereka masing-masing.


Gia (32 tahun, diperankan Adinia Wirasti) yang telah lama menetap di New York tidak merasa Jakarta sebagai rumahnya saat dia harus kembali ke Indonesia.


Dia mengalami "reverse culture shock" saat melihat satu orang harus memiliki dua bahkan tiga "gadget", dinilai aneh bila tidak punya ponsel Blackberry, apalagi melihat kesibukan orang memamerkan barang-barang mewah di media sosial.


Baginya semua itu sudah tidak "makes sense" untuknya yang biasa hidup "simple" dan apa adanya saat berada di New York.


Apalagi saat dia bertemu Naomi (32 tahun, diperankan Marissa Anita), kekasihnya di New York yang telah lebih dulu kembali ke Jakarta . Naomi yang dia kenal bukan lagi Naomi saat di New York. Dia sudah berubah dan membaur dengan kemunafikan gaya hidup kelas atas Jakarta.


Gia merasa "rumah lamanya" itu sudah tidak ada lagi.


Sementara Indri (24 tahun, diperankan Ina Panggabean) adalah gadis ndeso yang berjuang hidup di Jakarta walau tak punya bakat yang menonjol.


Sehingga dia berpikir bagaimana agar dirinya bisa memiliki status di Jakarta. Kisah dirinya seperti seorang "social climber" yang ingin menaikkan statusnya dengan memiliki seorang pria idaman.


Dari hidup pas-pasan sebagai penjaga handuk di suatu tempat gym, dia akhirnya menemukan seorang pria kaya lewat ponsel pintar yang dibayar dengan cicilan. Namun, pria itu ternyata tak sesuai dengan harapan hatinya.


Di tempat lain, ada Ci Surya (48 tahun, diperankan Dayu Wijanto), seorang ibu rumah tangga yang kehilangan statusnya sendiri. Setelah menikah, dia dikenal dengan nama suaminya, Surya, seorang pengusaha sukses.


Setelah suaminya meninggal, dia seperti kehilangan pegangan dan kehilangan gairah melanjutkan hidupnya. Apalagi ketika suatu hari dia mendapati mendiang suaminya ternyata memiliki selingkuhan yang selama ini tersimpan dengan rapat.


Film ini disutradarai oleh Lucky Kuswandi, yang menggarap cerita film ini selama delapan tahun melalui observasi dan pengalaman pribadinya setelah pulang bersekolah dari Amerika Serikat.


Walau film ini didominasi oleh karakter perempuan, tapi sebenarnya ingin menggambarkan cuplikan gambaran kehidupan asli Jakarta.


Lucky membuat cerita ini dengan ringan dan jujur melalui berbagai tingkah laku orang Jakarta yang kadang dipenuhi dengan kepalsuan, suka pamer dan ketidakjelasan.


Sampai akhirnya masing-masing dari mereka menemukan titik balik dan keadaan mengkondisikan untuk mengambil pilihan.


Bagaimana kelanjutan kisah Gia, Indri dan Ci Surya menghadapi segala perubahan hidup yang mereka hadapi di Jakarta? Mungkin ini bisa menjadi tontonan Anda di akhir pekan.


4:47 PM | 0 komentar | Read More

Pengenalan Musik Kolintang di Indonesia Meluas

Written By Unknown on Friday, June 20, 2014 | 4:47 PM


Jakarta – Ketua Dewan Pembina Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Lis Purnomo Yusgiantoro mengatakan meluasnya pengenalan masyarakat atas musik kolintang kian memuluskan langkah alat musik pukul itu menuju UNESCO.


Saat ini, PINKAN bekerja sama dengan pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus berjuang untuk mencatatkan kolintang sebagai warisan budaya tak benda dari organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), UNESCO.


“Terdorong oleh keprihatinan dan menguatnya rasa kebangsaan, kami bersama warga asal Sulawesi Utara terdorong mewariskan musik kolintang asli Minahasa Utara sebagai wariszan budaya tak benda di UNESCO,” kata Lis Yusgiantoro pada pembukaan Festival dan Lomba Seni Ansambel Musik Kolintang Kayu Tingkat Nasional di The Senayan City Hall, Jakarta, Jumat (20/6).


Hadir pada kesempatan itu, Ibu Adelina Mangindaan yang juga istri Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Ibu Berliantin Martowardodjo (istri Gubernur Bank Indonesia Agus WD Martowardodjo), Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budhiman, dan Bupati Minahasa Utara Sompie Singal.


Warisan budaya tak benda diwujudkan antara lain, di bidang tradisi dan ekspresi lisan, yaitu bahasa, seni pertunjukan, adat istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan-perayaan. Selain itu, pengetahuan dan kebiasaan prilaku mengenai alam dan semesta serta kemahiran kerajinan tradisional.


Lis Yusgiantoro mengungkapkan, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki banyak warisan budaya dari leluhur. Bahkan, katanya, sejumlah warisan budaya telah diklaim sebagai warisan budaya bangsa lain.


Oleh sebab itu, PINKAN terus berjuang untuk mencatatkan alat musik kolintang kayu sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO.


"PINKAN telah menginvetarisasi data dan fakta tentang alat musik kolintang. Kami juga telah melakukan peletakan batu pertama Monumen Kolintang di Minahasa Utara, dan mencatatkan rekor permainan kolintang terlama tanpa henti selama 13 jam, 30 menit, 13 detik di Museum Rekor Muri,” katanya.


Lebih lanjut dikatakan, PINKAN juga telah menjalin kerja sama sinergis dengan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. Selain itu, digelar serangkaian penelitian, seminar, lokakarya dengan melibatkan kalangan akademisi, pemangku kepentingan untuk mengantar kolintang menuju UNESCO.


“Kami telah merumuskan anatomi musik kolintang secara akademis. Pelestarian budaya kolintang bukan sebagai pajangan, tetapi memfungsikan alat musik sebagai media pendidikan karakter bangsa,” katanya. 


4:47 PM | 0 komentar | Read More

Dituntut Dua Tahun Percobaan, AQJ Yakin Tak Dipenjara

Written By Unknown on Thursday, June 19, 2014 | 4:47 PM


Jakarta - Kasus kecelakaan yang menimpa anak bungsu musisi Ahmad Dhani, Ahmad Abdul Qadir Jaelani (AQJ) telah memasuki tuntutan. AQJ dituntut dengan dua tahun masa percobaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Mengetahui hal itu AQJ yakin dirinya tidak akan dipenjara.


Hal tersebut diungkapkan Lidya Wongsonegoro saat dihubungi melalui telepon, Kamis (19/6).


"Mendengar tuntutan JPU, AQJ optimistis tidak dipenjara. Karena kasus ini bukan kasus kejahatan, ini mananya kelalaian yang artinya gak disengaja," ungkap Lidya.


Dijelaskan pula oleh Lidya, pastinya faktor usia akan jadi pertimbangan khusus bagi majelis hakim untuk tidak menghukum berat AQJ.


"Berdasarkan Pasal 5 ayat 3 UU No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, yang menjelaskan anak di bawah umur hukum bisa diversi, yakni tindakan mengalihkan atau menempatkan pelaku tindak pidana anak keluar dari sistem peradilan pidana. Jadi kami optimistis hakim akan memutuskan sesuai dengan perundangan yang berlaku itu," lanjutnya.


Namun, Lidya sebagai kuasa hukum AQJ juga Ahmad Dhani dan Maia berharap agar hukuman yang nantinya diputuskan oleh hakim akan bisa melindungi AQJ yang notabene masih dikategorikan anak-anak.


"Semoga putusan hakim nanti mampu memberikan rasa keadilan. Dan kami berharap agar AQJ bisa dilindungi oleh UU peradilan anak," tutupnya.


4:47 PM | 0 komentar | Read More

Tika Bisono Melalui Pesan Pendek, Olga Syahputra Menderita Kanker Getah Bening

Written By Unknown on Tuesday, June 17, 2014 | 4:46 PM


Jakarta - Ada kabar mengejutkan tentang kondisi presenter dan pelawak Olga Syahputra, yang kini tengah terbaring sakit di RS Mount Elizabeth, Singapura. Berita yang selama ini beredar menyatakan bahwa presenter musik "Dahsyat" itu mengidap penyakit meningitis, namun belakangan beredar informasi bahwa Olga ternyata mengidap penyakit kanker getah bening stadium 4. Hal itu bersumber dari sebuah pesan berantai yang dikirim oleh psikolog anak, Tika Bisono, yang dikirimkannya ke sejumlah wartawan, Selasa (17/6).


"Info dr relawan kanker RSPP Yanthi Razalie: Rekan2 Yth, Tolong bantu mendoakan OLGA SYAHPUTRA, yang sedang terkena KANKER Getah Bening Stadium 4, sudah menyerang ke otak dan selama sebulan ini koma, sesudah menjalani kemo di RS Mount Elizabeth Singapore. Semoga ALLAH memberikan Yang Terbaik untuk Olga Syahputra, dimudahkan jalannya, dilancarkan urusannya, diredakan sakitnya, diringankan bebannya, dan jika saatnya tiba bisa khusnul khotimah, aamiiin yra. Terima kasih Salam Tika Bisono," tulis Tika dalam pesan berantai yang diterima tim Beritasatu.com.


Saat dikonfirmasi isi pesan yang di kirimnya itu, psikolog anak itupun mengaku hanya meneruskan pesan yang diterimanya dari sahabatnya, Yanthi Razalie yang memberitahukan perihal penyakit Olga itu.


"Ini, kan tujuannya baik, untuk meminta doa kepada semua orang untuk kesembuhan Olga. Dan saya terima info itu langsung dari relawan kanker paliatif (Yanthi Razalie). Saya sama sekali tidak mengubah bahasa dalam pesan tersebut," ujar Tika Bisono yang dihubungi sejumlah wartawan, Jakarta, Selasa (17/6).


Diakui Tika, Yanthi Razalie adalah sahabatnya, yang juga seorang penderita kanker dan saat ini pekerjaannya adalah sebagai relawan kanker. Yanthi menghabiskan waktunya sebagai relawan kanker, yang berusaha merangkul semua penderita kanker untuk tetap bertahan dalam hidup.


"Yanthi itu relawan. Tapi ia juga mengidap kanker stadium empat. Hal ini tentu menggugah hati kita. Bagaimana mungkin yang jadi relawan itu pesakitan, sedangkan kita yang sehat tidak berbuat sesuatu untuk mereka," lanjut Tika.


Hingga kini belum ada konfirmasi dari keluarga, maupun tim management Olga terkait isi pesan yang dikirim Tika Bisono kepada sejumlah wartawan tentang penyakit Olga itu.


Kanker getah bening adalah kanker ganas, yang berkaitan dengan sistem limfatik. Sistem limfatik itu adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh, yang membentuk pertahanan alamiah tubuh melawan infeksi. Penyakit ini juga sering disebut sebagai penyakit limforma.


4:46 PM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger