Cikarang - Untuk ketiga kalinya, festival Budaya Jepang "Sakura Matsuri" (Festival Budaya Rakyat) kembali hadir di kawasan Lippo Cikarang Citywalk. Festival ini, rencananya akan berlangsung selama dua hari berturut-turut, 26 dan 27 April 2014.
Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk, Meow Chong Loh, mengatakan, pihaknya mendukung penuh acara ini mengingat banyaknya perusahaan dan masyarakat Jepang di Lippo Cikarang dan sekitarnya, sebagai bagian dari komunitas terbesar di koridor Cikarang-Bekasi.
"Komunitas Jepang, merupakan salah satu yang terbesar di Lippo Cikarang. Mereka ikut berperan penting dalam menggerakkan roda bisnis di kawasan Lippo Cikarang dan sekitarnya," kata dia di Cikarang, Sabtu (26/4).
Menurut Meow Chong Loh, potensi Lippo Cikarang sebagai pengelola kawasan sangat besar. "Saat ini ada sekitar 800 industri yang beroperasi di Kawasan Industri Lippo Cikarang. Kurang lebih, 30 persennya didominasi oleh perusahaan asing dan 70 persen lainnya merupakan perusahaan lokal. Selain itu, setiap hari ada sekitar 350.000 orang yang beraktivitas di kawasan ini," kata Loh.
Kawasan Lippo Cikarang, sambung Meow Chong Loh, dikembangkan secara berkesinambungan dengan konsep terintegrasi (Integrated Townships), ditambah dengan berbagai fasilitas yang tersedia di dalamnya.
"Dengan kelengkapan fasilitas, ditambah komunitas terbesar di dominasi oleh masyarakat Jepang dan Korea, setiap orang yang ada dapat bekerja, tinggal, dan berekreasi di kawasan Lippo Cikarang," tambahnya.
Sementara itu, Fuad C Khadir, Ketua Komunitas Alumni Jepang Indonesia (KAJI) yang menjadi penyelenggara acara festival ini mengatakan, kegiatan "Sakura Matsuri" diharapkan bisa menjadi penguat hubungan antara kedua pihak.
"Lewat acara ini, masyarakat Indonesia bisa lebih mengenal dan memahami budaya Jepang dalam berbagai bidang kehidupan," kata dia.
Fuad menambahkan, acara yang mendapat dukungan dari Lippo Cikarang sebagai tuan rumah dan sponsor utama, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, serta Komunitas dan Perusahaan Jepang di Indonesia ini, menargetkan dapat meraih sekitar 30.000 pengunjung, selama dua hari acara festival.