5 Langkah Hentikan Konflik Finansial

Written By Unknown on Sunday, February 26, 2012 | 4:32 PM


Pertengkaran pasangan menikah seputar keuangan tak hanya memengaruhi psikis, tetapi juga fisik. Apalagi jika Anda dan pasangan memiliki sifat yang bertolak belakang. Misalnya, Anda senang berbelanja, suami senang menabung. Rasa bersalah yang kerapkali muncul membuat suasana tak lagi nyaman. Apalagi jika salah satu pihak berada di sisi yang benar, dan di sisi lain ada pihak yang merasa menjadi biang masalah karena kebiasaan buruk dalam menggunakan uang.

"Uang menjadi simbol yang kuat tentang kekuasaan dan kontrol. Bagaimana pasangan mengelola uang merefleksikan karakter mereka sebagai pasangan," kata Scott Stanley PhD, Wakil Direktur Center for Marital and Family Studies, University of Denver, yang juga penulis You Paid How Much for That?!: How to Win at Money Without Losing at Love.

Terapis pernikahan di Los Angeles, Steven C Schoger PsyD, mengamini pernyataan ini. Menurut analisnya, orang yang senang menghabiskan uang akan tertarik deRata Penuhngan orang yang lebih senang menyimpan uangnya sebagai tabungan. Ketertarikan ini muncul karena kebutuhan penggemar belanja untuk menyelamatkan dirinya. Masalah muncul dalam pasangan ketika penggemar belanja ini mengambil alih kontrol keuangan dan berjalan bertentangan dengan penggemar menabung.

"Pasangan yang bisa saling menerima pandangan berbeda tentang uang dan penggunaanya akan lebih mudah menyelesaikan masalah keuangan. Pasangan akan membantu menyelesaikan masalah keuangan, dan bukan menghukum Anda," jelas Dr Schoger.

Simak lima langkah berikut untuk menghentikan pertengkaran pasangan seputar uang. Terutama jika masalahnya terletak pada perilaku tak sehat dalam berbelanja.

1. Matikan televisi dan berbincanglah
Mulailah pembicaraan tentang masalah keuangan dalam suasana tenang. Matikan televisi dan duduklah bersama untuk membicarakan masalah Anda dan pasangan. Jika suasana sedang memanas, sebaiknya cari waktu bicara di pagi hari.

Saat membicarakan masalah keuangan, diskusikan apa yang menjadi harapan Anda dan pasangan soal finansial, apa yang menjadi kekhawatiran, bahas juga berbagai tagihan yang perlu dibayarkan bahkan hingga rahasia kecil seputar uang. Yang tak kalah penting adalah bicarakan jumlah uang Anda dan pasangan, termasuk juga berapa jumlah tabungan Anda.

Ketika berkomunikasi, berikan kesempatan kepada masing-masing individu untuk mengungkapkan pendapatnya. Pastikan Anda dan pasangan saling mendengarkan saat salah satu pihak sedang berbicara.

"Pasangan bisa menyelesaikan masalah yang terjadi di antara mereka hanya jika keduanya saling mendengarkan," kata Jeffrey Dew PhD, profesor bidang keluarga, konsumen, dan pengembangan SDM di Utah State University. Agar mudah memahami pasangan saat membicarakan problem finansial, cobalah untuk mengenali bagaimana orangtua pasangan mengelola keuangannya.

"Cara Anda mengelola keuangan erat kaitannya dengan cara orangtua mengelola keuangannya," jelas Dr Schoger menambahkan dengan mengetahui latar belakang sejarah keluarga ini membantu Anda lebih memahami dan berempati terhadap masalah yang dihadapi pasangan. Kemudian mencari solusi jika ternyata kebiasaan peninggalan dari keluarga ini menimbulkan masalah bagi Anda dan pasangan.

2. Membuat kesepakatan
"Saling melemparkan argumen takkan bisa menyelesaikan masalah keuangan. Argumentasi hanya akan berakhir dengan pembenaran masing-masing individu serta amarah," kata psikolog klinis dan konselor pernikahan Willard Harley Jr PhD.

Harley yang juga adalah penulis His Needs, Her Needs: Building an Affair-Proof Marriage, menambahkan, cara menghentikan saling-silang argumentasi ini adalah membuat kesepakatan. Kesepakatan ini harus ditulis dengan jelas dan ditandatangani oleh Anda dan pasangan. Pada intinya, kesepakatan ini berisi berapa pun penghasilan Anda dan pasangan, keduanya harus terlibat dalam menentukan berapa banyak uang yang bisa dan boleh dibelanjakan.

Kesepakatan bersama ini juga harus berisi penjelasan bahwa Anda dan pasangan bisa bernegosiasi dalam menggunakan uang. Negosiasi ini perlu dijalani dengan tujuan untuk mencari solusi bersama yang disetujui kedua belah pihak. Jika Anda dan pasangan berada dalam kondisi harus memutuskan penggunaan uang, tetapi tak juga menemukan titik temu, sebaiknya jangan membelanjakan uang tersebut. Aturan utamanya adalah Anda dan pasangan bisa menggunakan uang untuk berbelanja kebutuhan tertentu jika kedua belah pihak sudah menyetujuinya tanpa terpaksa.

Negosiasi dalam penggunaan uang bagi pasangan mudah dilakukan jika pasangan membangun kebiasaan bertukar pikiran. Luangkan lebih banyak waktu untuk bertukar pikiran terutama masalah uang. Ketika pasangan sedang mengungkapkan rencananya dalam menggunakan sejumlah dana bersama, jangan langsung memotong pembicaraan dengan mengkritiknya. Dengarkan pasangan berbicara tentang rencananya. Jika waktunya Anda bicara, sampaikan keberatan Anda. Nah, jika proses tukar pikiran ini juga tak berhasil, akhiri pembicaraan. Cari waktu lain untuk melanjutkan pembicaraan.

3. Membuat rencana belanja
Kesepakatan bersama yang sudah dibuatkan menjadi acuan dalam menyusun rencana belanja. Selanjutnya, sebelum menerima gaji bulanan, Anda dan pasangan sudah harus memiliki catatan jelas mengenai rencana belanja.

Mulailah membuat daftar pengeluaran tetap bulanan dan tagihan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Hitung jumlah total dan kurangi pendapatan dengan pengeluaran ini. Kurangi lagi sisa penghasilan dengan pengeluaran lain seperti keanggotan gym, langganan TV kabel, dan lainnya. Sebaiknya biasakan membawa alat tulis Anda dan selalu mencatat setiap pengeluaran lain per bulan. Anda bisa menelusuri penggunaan uang Anda dari catatan ini. Dengan demikian, Anda juga bisa memotong pengeluaran yang dirasa tak perlu untuk menyelamatkan finansial Anda dan pasangan.

4. Mengelola utang
Semakin banyak utang, terutama kartu kredit, semakin membuat stres yang memicu pada pertengkaran pada pasangan. Perselisihan dalam pasangan tak selalu berkaitan dengan uang, tetapi sangat dipengaruhi oleh stres karena utang, seperti diungkapkan dalam riset National Marriage Project dari University of Virginia.

Anda dan pasangan perlu menetapkan tujuan bersama, yakni berhenti menambah utang. Simpan kartu kredit Anda, tahan godaannya, dan hindari penggunaan terlalu sering. Lalu mulailah melakukan tindakan agresif untuk membayar semua utang Anda dan pasangan. Pasang target pelunasan utang setiap bulan.

5. Menyenangkan diri sendiri
Usaha keras Anda dan pasangan dalam memperbaiki atau menjaga finansial tetap berada dalam jalur benar juga patut diapresiasi. Lakukan kompromi yang menyenangkan kedua belah pihak, kata Dr Harley. Caranya, sisihkan sejumlah uang, misalnya Rp 450.000 per minggu per orang (atau sesuai kemampuan finansial Anda dan pasangan) untuk digunakan sebebas-bebasnya, tanpa perlu menyertakan laporan penggunaan uang. Pastikan kompromi ini tertulis dalam kesepakatan bersama yang dibuat oleh Anda dan pasangan.

"Negosiasi yang sukses memberikan solusi dari setiap masalah yang menguntungkan kedua belah pihak tanpa menyinggung satu sama lain," kata Dr Harley.

Anda sedang membaca artikel tentang

5 Langkah Hentikan Konflik Finansial

Dengan url

http://householdfinancialproblems.blogspot.com/2012/02/5-langkah-hentikan-konflik-finansial.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

5 Langkah Hentikan Konflik Finansial

namun jangan lupa untuk meletakkan link

5 Langkah Hentikan Konflik Finansial

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger