JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika, membantah partainya menerapkan sistem dinasti politik. Menurutnya, yang diterapkan Demokrat adalah demokrasi kekeluargaan, bukan dinasti keluarga seperti yang ditudingkan banyak pihak sebagai Dinasti Cikeas.
"Kami memilih demokrasi Pancasila yang berazaskan kekeluargaan. Jangan dipahami sebagai demokrasi keluarga karena kekeluargaan dengan keluarga, maknanya beda sekali," ujar Pasek di Kompleks Parlemen, Rabu (16/10/2013).
Pasek menilai dinasti keluarga sama dengan nepotisme dan hal negatif lainnya. Sementara Partai Demokrat tidak menerapkan itu. Saat ditanyakan soal banyaknya keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang maju sebagai caleg, Pasek enggan berkomentar.
"Saya tidak komentar soal itu. Yang jelas saya menghindari nepotisme dengan maju sebagai caleg DPD, karena istri saya maju sebagai caleg dari Demokrat," ucapnya.
Pasek menilai wacana pembatasan kekuasaan dinasti sebenarnya sulit diterapkan dengan undang-undang termasuk dalam RUU Pilkada. Pasalnya, hak memilih dan dipilih dilindungi oleh UUD 1945 tanpa menyebutkan batasan tali kekeluargaan.
"Yang perlu diatur adalah sistemnya, jangan sampai jadi kartel keluarga. Salah satu solusinya bisa dilakukan dengan memberikan pilihan jika ada seorang anggota keluarga maju di suatu wilayah yang sama dengan anggota keluarga lainnya. Artinya, perlu diberikan pilihan siapa yang akan mundur tidak langsung melarang begitu saja," imbuh Pasek.
Editor : Hindra Liauw
Anda sedang membaca artikel tentang
Pasek: Demokrat Itu Demokrasi Kekeluargaan!
Dengan url
https://householdfinancialproblems.blogspot.com/2013/10/pasek-demokrat-itu-demokrasi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pasek: Demokrat Itu Demokrasi Kekeluargaan!
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pasek: Demokrat Itu Demokrasi Kekeluargaan!
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment