JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Toto Sugiarto menilai blusukan yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah untuk mempertahankan eksistensi Partai Demokrat (PD) pada Pemilu 2014 mendatang. Sebab, blusukan atau turun langsung SBY pada masyarakat dilakukan baru-baru ini atau yang terlihat pada 4 Januari kemarin di Tangerang.
"Saya kira itu bagian dari strategi untuk mempertahankan Demokrat pada 2014. Bagaimana pun beliau adalah dewan pembina, sehingga secara langsung dia berkepentingan supaya Demokrat untuk tetap berada di papan atas," terang Toto ditemui dalam sebuah diskusi di Hotel Santika, Jakarta, Minggu (6/1/2013).
Selain untuk mempertahankan eksistensi partainya, menurut Toto, Presiden juga ingin mempertahankan kekuasaannya di Istana. Blusukan yang dilakukan Presiden itu pun tak lain menyangkut kepentingan kelompoknya.
"Itu menjadi kepentingan beliau jelas. Ini juga berkepentingan langsung pada keluarga Cikeas agar tetap berada di kekuasaan. Dengan raihan Demokrat yang besar, otomatis Demokrat akan memiliki peluang sangat besar untuk menentukan kepemimpinan di Republik ke depannya juga," jelasnya.
Blusukan yang dilakukan Presiden SBY ini sebelumnya banyak disebut-sebut mengikuti gaya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menanggapi hal itu, Toto mengatakan, dalam dunia politik tidak mengenal kata terlambat.
"Saya kira kalau dalam politik itu tidak ada istilah telat. Begitu ada kesadaran, itu diperoleh bahwa harus melakukan sesuatu yang tidak konvensional, maka itu harus cepat dilakukan. Sekarang masih ada waktu 1,5 tahun lagi ke Pemilu Pilpres, dan msih ada cukup waktu untuk mengubah segalanya," terangnya.
Seperti diberitakan, Presiden SBY mendatangi Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Jumat (4/1/2013) pagi tanpa memberi tahu terlebih dulu kepada para pejabat setempat.
Saat iring-iringan Presiden dan para menteri bergerak menuju tempat itu, tidak ada sterilisasi jalan. Tak ada pula petugas kepolisian dan TNI yang berjaga-jaga di sepanjang jalan. Bahkan, ada beberapa polisi yang asyik duduk-duduk. Warga tetap beraktivitas seperti biasa. Ada yang mandi, mencuci pakaian, hingga buang hajat di salah satu kali yang dilintasi Presiden.
Warga pun tampak kebingungan melihat iring-iringan kendaraan. Rombongan kemudian berhenti di persimpangan tak jauh dari gapura tanda memasuki Desa Tanjung Pasir. Tak ada penyambutan Presiden oleh para pejabat setempat.
Setelah melihat Presiden dan Ny Ani Yudhoyono turun dari mobil, puluhan warga lalu berkerumun. Jumlahnya terus bertambah setelah kabar menyebar. Setelah berjabat tangan dengan warga, Presiden lalu mendatangi Teras Bank Rakyat Indonesia.
Di sana, politisi Partai Demokrat itu menanyakan implementasi program pemerintah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Setelah itu, Presiden melihat kondisi perkampungan.
Editor :
Ana Shofiana Syatiri
Anda sedang membaca artikel tentang
Pengamat: Blusukan SBY Strategi Pertahankan Eksistensi PD
Dengan url
https://householdfinancialproblems.blogspot.com/2013/01/pengamat-blusukan-sby-strategi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pengamat: Blusukan SBY Strategi Pertahankan Eksistensi PD
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pengamat: Blusukan SBY Strategi Pertahankan Eksistensi PD
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment