Lingkaran SI: Elektabilitas Tinggi Bukan Jaminan Jadi Capres

Written By Unknown on Sunday, October 20, 2013 | 4:39 PM






JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memrediksi hanya akan ada tiga pasang calon presiden di Pemilihan Presiden 2014 nanti. Hal itu diketahui berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan LSI baru-baru ini.

"Capres yang elektabilitasnya tinggi tak otomatis menjadi capres riil," kata Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, di Kantor LSI, Jakarta, Minggu (20/10/2013).

Berdasarkan pengalaman di Pemilihan Umum 2004 dan 2009, kata Adjie, capres yang diajukan partai politik selalu berasal dari pimpinan struktural partai atau pemenang konvensi. Pengalaman di dua pemilu tersebut terbukti bahwa jumlah pasangan capres dalam pemilu sangat ditentukan oleh perolehan suara nasional dan perolehan kursi di parlemen.

Adjie melanjutkan, pada 2004, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23/2003, partai politik harus mengantongi syarat minimal 20 persen suara nasional dalam pemilu atau 15 persen kursi di parlemen. Dengan aturan ini, Pilpres 2004 diramaikan oleh lima pasang capres.

Pada 2009, syarat tersebut ditingkatkan. Sesuai dengan UU Nomor 42/2008, partai politik harus mengantongi syarat minimal suara sah nasional 25 persen atau 20 persen kursi di parlemen. Dengan aturan ini, pada 2009, capres yang bertarung hanya tiga pasang.

Sedangkan paada 2014, DPR telah sepakat bahwa syarat minimal pencapresan tidak berubah, yakni mendapatkan suara sah nasional 25 persen atau 20 persen kursi di parlemen. Dengan begitu, Adjie yakin jumlah capres yang bertarung di 2014 tak akan jauh berbeda.

Untuk memperkuat asumsi tersebut, LSI membuat indeks Capres 2014 yang mencakup tiga variabel, yakni capres yang dicalonkan oleh koalisi tiga partai terbesar atau teratas, capres yang diusung karena merupakan pengurus di struktural partai, atau konvensi, dan terakhir adalah capres yang maju melalui jalur konvensi.

Merujuk pada survei yang dilakukan LSI pada Oktober 2013, jika pemilu legislatif dilaksanakan pada hari ini, maka tiga partai teratas dalam perolehan suara adalah Golkar (20,4 persen), PDIP (18,7 persen), dan Partai Demokrat (9,8 persen). Di bawah ketiga partai tersebut adalah Gerindra (6,6 persen), PAN (5,2 persen), PPP (4,6 persen), PKB (4,6 persen), PKS (4,4 persen), Hanura (3,4 persen), Nasdem (2,0 persen), PBB (0,6 persen), dan PKPI (0,3 persen).

"Jika hasil survei disimulasikan ke dalam indeks Capres 2014, maka hanya ada tiga capres riil, yaitu Aburizal Bakrie (Golkar dan koalisinya), Megawati (PDIP dan koalisinya), dan pemenang Konvesi (Partai) Demokrat," ujarnya.

Survei LSI ini dilaksanakan pada 12 September 2013 sampai 5 Oktober 2013. Metode yang digunalan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden awal sebanyak 1.200 orang.

Proses wawancara menggunakan kuisioner dan tatap muka dengan margin of error sekitar 2,9 persen. Sumber dana sekitar Rp 400 juta yang dikeluarkan untuk membiayai survei ini berasal dari internal LSI.




Editor : Ana Shofiana Syatiri


















Anda sedang membaca artikel tentang

Lingkaran SI: Elektabilitas Tinggi Bukan Jaminan Jadi Capres

Dengan url

http://householdfinancialproblems.blogspot.com/2013/10/lingkaran-si-elektabilitas-tinggi-bukan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Lingkaran SI: Elektabilitas Tinggi Bukan Jaminan Jadi Capres

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Lingkaran SI: Elektabilitas Tinggi Bukan Jaminan Jadi Capres

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger