JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Kampung Tematik di Jakarta dipastikan berlangsung lama. Gubernur DKI Joko Widodo mengungkapkan, penolakan warga setempat menjadi penyebab.
"Memang yang sulit itu pendekatan ke warganya. Soalnya sudah ada penolakan dari awal," ujar Jokowi di Jakarta, Minggu (15/9/2013) siang.
Jokowi mencontohkan, di Muara Angke yang semula hendak dijadikan Kampung Nelayan, baru masuk tahap sosialisasi, masyarakat di sana sudah menolak terlebih dahulu. Beragam alasan pun dikemukakan masyarakat terkait pembangunan itu.
"Ada yang bilang penggusuran halus lah, ada yang bilang mereka selama ini sudah diuntungkan. Nah dengan perubahan itu mereka takut," lanjut Jokowi.
Gubernur mengakui, memulai penataan kawasan merupakan hal yang paling sulit. Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk mengubah kehidupan menjadi lebih layak adalah kunci kesuksesan penataan permukiman itu.
Meski demikian, Jokowi memastikan program penataan permukiman tetap dijalankan. Jika penataan sudah dimulai dan kelihatan efek positifnya, lambat laun masyarakat akan melunak
"Yang sulit itu memang memulainya. Lihat itu Waduk Ria Rio, begitu rusunnya jadi, pada berebut pindah ke rumah susun semua," lanjutnya.
Seperti diberitakan, kampung tematik adalah salah satu program yang diunggulkan Gubernur serta Wakil Gubernur DKI Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama di awal mereka terpilih. Beberapa kampung tematik yang dirancang adalah Muara Angke menjadi Kampung Nelayan, Jalan Jaksa menjadi Kampung Backpacker, Setu Babakan menjadi Kampung Budaya dan sebagainya.
Editor : Wisnubrata
Anda sedang membaca artikel tentang
Ini Kesulitan Jokowi Bangun Kampung Tematik
Dengan url
http://householdfinancialproblems.blogspot.com/2013/09/ini-kesulitan-jokowi-bangun-kampung.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ini Kesulitan Jokowi Bangun Kampung Tematik
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ini Kesulitan Jokowi Bangun Kampung Tematik
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment