Presiden: Mudah-Mudahan Politik Tidak Mendidih
Penulis : Sandro Gatra | Kamis, 18 April 2013 | 16:27 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengingatkan semua pihak untuk menjaga kestabilan politik hingga menjelang dan pascapemilu 2014. Menurut Presiden, kestabilan politik sangat penting untuk menghadapi ASEAN Economic Community 2015 .
Presiden mengatakan, ketidakstabilan politik akan menghambat pembuatan undang-undang atau peraturan lain untuk menghadapi ASEAN Economic Community 2015. Selain itu, kata dia, ketidakstabilan politik dapat mengganggu dunia usaha.
"Kalau terganggu, bagaimana mau siap. Kalau politik tidak stabil, energi pemerintahan akan terkuras. Padahal bisa kita gunakan untuk kepentingan lain, mempersiapkan ASEAN Economic Community," kata Presiden, saat berbicara di Indonesian Young Leaders Forum 2013 yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Jakarta, Kamis (18/4/2013).
Presiden menambahkan, jika tidak siap menghadapi ASEAN Economic Community, Indonesia akan tertinggal dengan negara lain di ASEAN. Untuk itu, meski sudah memasuki tahun politik, kata Presiden, Indonesia tidak boleh kehilangan peluang besar.
"Dalam pemilu, suhu politik pasti akan meningkat. Mudah-mudahan tidak terlalu panas dan mendidih. Tapi semua harus bertanggungjawab menjaga stabilitas politik. Pemilu 2004 dan 2009 rakyat kita bisa menjalankan demokrasi dengan baik. Jangan di pemilu akan datang para elit justru tidak bisa menghormati dan apresiasi rakyat Indonesia. Mereka ingin negara aman, tentram, damai. Politik boleh, tetapi jangan guncangkan stabilitas dan ketenteraman hidup," pungkas Presiden.
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary
Anda sedang membaca artikel tentang
Presiden: Mudah-Mudahan Politik Tidak Mendidih
Dengan url
http://householdfinancialproblems.blogspot.com/2013/04/presiden-mudah-mudahan-politik-tidak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Presiden: Mudah-Mudahan Politik Tidak Mendidih
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Presiden: Mudah-Mudahan Politik Tidak Mendidih
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment