JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana haru biru menghiasi pengungsian Madrasah Baitul Khoir, Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Raut wajah penuh harap terpancar dari kedua orangtua Cio Hasnandi, bayi dua bulan yang menderita tumor jinak di bagian lehernya.
Cio Hasnandi, si bayi mungil putra pasangan Parsandi (22) dan Efi (20), warga RT 13 RW 04, harus menahan rasa sakit pada lehernya, tempat pengungsian yang sempit, beralaskan tikar, dengan tumpukan-tumpukan bangku Madrasah, nyamuk-nyamuk harus menjadi saksi betapa Cio membutuhkan bantuan untuk kesembuhan penyakitnya.
Efi, Ibunda Cio mengatakan, buah hatinya itu pernah diperiksa di RSCM satu bulan lalu, namun apa daya keterbatasan biaya yang dimiliki membuat mereka menghentikan pengobatan. Ayah Cio juga tak dapat berbuat banyak karena dirinya sudah keluar dari tempat bekerjanya.
"Pernah dibawa ke RSCM 12 Desember 2012, pakai rujukan dari Puskesmas, tapi waktu mau di USG untuk dilanjutkan ke tindakan operasi, biaya sudah tidak ada. KJS saya blm jadi, terus di KK nama saya belum ada, soalnya KTP Jakarta saya belum jadi. Kan saya pindahan dari Tanggerang, jadi untuk USG harus keluarin uang Rp 1 juta, saya tidak punya uang," kata Efi kepada Kompas.com di lokasi pengungsian, Jumat (18/1/2013).
Nenek Cio Nurhasanah (47) memaparkan, dirinya bersama Cio, Efi dan Prasandi sudah tiga hari berada di lokasi pengungsian. Sejak Selasa (15/1/2013) mereka mengungsi di Madrasah Baitul Khoir, Cio si bayi mungil saat itu digendong Ibundanya dan harus berjuang melewati tingginya air yang mencapai pinggang orang dewasa saat itu, untuk mencapai tempat pengungsian.
"Kadang kalau malam ini suka tambah bengkak lehernya, nggak ngerti kenapa saya juga, kasian lihatnya kalau lagi merasakan sakit dia pasti pilek, sama batuk, sedih rasanya ambil nafas saja kayaknya susah banget. Dokter pesan jangan sampai dia susah nafas, kalau sudah mulai dia kelihatan susah nafas paling saya benerin saja posisi kepalanya. Saat ini belum ada bantuan dari pemerintah. Saya masih nunggu KJS Ibunya Cio jadi baru bisa lanjutin berobat," ujar Nurhasanah.
Mereka berharap agar Cio, bayi mungil itu bisa lekas sembuh, tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Uluran tangan pemerintah dibutuhkan agar si bayi mungil bisa segera dioperasi dan tumbuh berkembang secara normal. Cio, salah satu lukisan hidup calon anak bangsa di Ibu Kota yang harus menderita karena keterbatasan biaya, sulitnya mengakses bantuan kesehatan ternyata masih harus dirasakan warga Ibu Kota.
Berita terkait, baca :
BANJIR RENDAM JAKARTA
Editor :
Hertanto Soebijoto
Anda sedang membaca artikel tentang
Kesembuhan Itu, Harapan Bagi Anakku
Dengan url
http://householdfinancialproblems.blogspot.com/2013/01/kesembuhan-itu-harapan-bagi-anakku.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kesembuhan Itu, Harapan Bagi Anakku
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kesembuhan Itu, Harapan Bagi Anakku
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment