Generasi Muda Sleman Mulai Meninggalkan Tenun

Written By Unknown on Sunday, November 18, 2012 | 4:46 PM


Tenun Gedogan

Tenun Gedogan (sumber: Canggih Akare/Beritasatu.com)




Kaum muda mengganggap menenun merupakan kegiatan yang membosankan, padahal prospek industri ini cukup cerah.

Generasi muda di Desa Sumberrahayu, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai meninggalkan  kerajinan tenun.

Padahal prospek industri tersebut cukup cerah di pasaran.

"Kendala utama pengembangan industri tenun adalah tidak ada generasi muda yang berminat membuat kerajinan tenun," kata pemilik Pusat Kerajinan Tenun "Sari Puspa Industri Tenun", Suwardi di Sleman, Minggu (18/11).

Generasi muda menganggap menenun hal membosankan. "Padahal kerajinan tenun mempunyai prospek bagus di pasaran karena dua tahun terakhir permintaan terus naik," imbuhnya.
 
Perajin tenun di pusat kerajinan miliknya, kata Suwardi, didominasi generasi tua atau berusia hampir diatas 45 tahun, sehingga hasil produksi tenun kurang maksimal.
 
Menurut dia, dirinya telah memberikan pelatihan menenun kepada kalangan warga di luar Kabupaten Sleman.

"Kalau hanya mengandalkan perajin tenun di daerah kami, maka permintaan tenun tidak akan terpenuhi. Untuk itu, kami memberikan pelatihan dan membuat jaringan perajin tenun di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Ini untuk meningkatkan produksi tenun," Tambah Suwardi.

Dia mengatakan, sebenarnya permintaan tenun di pasaran lokal dan nasional tinggi, namun perajin tenun malah mulai meninggalkan dan beralih kerajinan tas. "Kami terus mendorong generasi muda untuk mencintai tenun. Kami juga menjalin kerja sama dengan perajin tenun di Dusun Boro, Desa Banjarasri, Kalibawang, dalam pemasaran atau tukar informasi bahan baku dan pemasaran," jelas Suwardi.

Perajin tenun "Lurik Kembang Maju Mandiri" Moyudan, Martini mengatakan generasi muda mulai enggan membuat lurik, karena dianggap tidak memiliki prospek untuk menambah pendapatan keluarga. Sehingga anggota perajin lurik yang awalnya mencapai 20 orang kini hanya tinggal enam orang yang aktif.

"Saat ini, membuat lurik sebagai pekerjaan sambilan bukan pekerjaan utama karena hasil yang didapat belum mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga banyak perajin batik beralih pekerjaan,"tutupnya.

Anda sedang membaca artikel tentang

Generasi Muda Sleman Mulai Meninggalkan Tenun

Dengan url

http://householdfinancialproblems.blogspot.com/2012/11/generasi-muda-sleman-mulai-meninggalkan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Generasi Muda Sleman Mulai Meninggalkan Tenun

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Generasi Muda Sleman Mulai Meninggalkan Tenun

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger