Konsumsi
Industri Mamin Tumbuh 8 Persen
Penulis : Eny Prihtiyani | Selasa, 15 Januari 2013 | 16:13 WIB
KOMPAS.com/YATIMUL AINUN
Ilustrasi: Tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kota Malang, Jawa Timur, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Swalayan Avans Kota Malang. Di swalayan itu ditemukan kemasan susu kaleng dalam kondisi rusak tak layak jual.
TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com — Pertumbuhan industri makanan dan minuman sepanjang tahun 2013 diproyeksi mencapai 8 persen. Proyeksi itu sama dengan realisasi pertumbuhan di tahun 2012. Sepanjang tahun ini tantangan yang akan dihadapi industri akan lebih berat.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Frangky Sibarani di Jakarta, Selasa (15/1/2013). "Meski tantangan pada tahun ini lebih berat, kami masih optimistis mematok proyeksi pertumbuhan di level 8 persen. Alasannya karena konsumsi masyarakat masih terjaga," katanya.
Dia mengatakan, ada tiga tantangan utama industri makanan dan minuman yang harus dihadapi. Pertama, kenaikan harga gas sebesar 15 persen per 1 April.
Kedua, kenaikan tarif dasar listrik sebesar 15 persen. Ketiga, kenaikan upah minimum provinsi lebih dari 25 persen. "Daya beli masyarakat sepertinya juga stagnan karena harga-harga komoditas seperti karet, sawit, kopi, dan batubara cenderung turun," ujarnya.
Meski menghadapi tantangan cukup berat, industri makanan dan minuman berusaha bertahan dengan menaikkan harga produk 5-10 persen. Hal itu dilakukan untuk merespons kenaikan biaya produksi.
Editor :
Tjahja Gunawan Diredja
Anda sedang membaca artikel tentang
Industri Mamin Tumbuh 8 Persen
Dengan url
http://householdfinancialproblems.blogspot.com/2013/01/industri-mamin-tumbuh-8-persen.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Industri Mamin Tumbuh 8 Persen
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Industri Mamin Tumbuh 8 Persen
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment