JAKARTA, KOMPAS.com - Para investor, kontraktor, profesional, perbankan dan pemerintah berkumpul dalam konferensi Infrastructure Leaders Forum 2012 (ILF) untuk merespon kedaruratan situasi infrastruktur dengan membahas langkah-langkah inovatif untuk percepatan pembangunan infrastruktur.
Forum yang digagas para para pemangku kepentingan masih berlangsung hingga Kamis (22/11/2012) ini akan mengeluarkan pernyataan sikap dan analisis penting sebagai masukan bagi pemerintah dalam usaha percepatan pembangunan infrastruktur.
Para peserta forum antara lain dari International Finance Corporation (IFC ), Rajawali Corporation, para pemegang konsesi Public Private Partnership atau Kemitraan Publik Swasta (KPS) seperti Thiess, Nusantara Infrastructure; dan dari sektor perbankan . Selain itu juga institusi internasional seperti Austrade, Everything Infrastructure, serta dari kalangan media nasional.
Perseroan mengambil inisiatif untuk mengajak para pelaku infrastruktur untuk duduk bersama dalam sebuah forum, dan mencoba mencari solusi inovatif dan masukan bagi pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. "Ini adalah salah satu bentuk kepedulian dan komitmen kami bagi bangsa," kata M. Ramdani Basri, Presiden/CEO PT Nusantara Inrastructure, Tbk , Kamis (22/11/2012) di Jakarta.
Bappenas menghitung untuk membangun infrastruktur dalam kurun lima tahun ke depan butuh 140 miliar dollar AS. Dari total tersebut, kemampuan keuangan pemerintah hanyalah sekitar 35 persen. Selebihnya diharapkan akan didapat melalu i KPS. Dari total 79 proyek yang ditawarkan bernilai 53 miliar dollar AS saat ini, ada 34 proyek unggulan senilai 38 miliar dollar AS. Dari situ, hanya satu proyek PPP Jawa Tengah yang sudah meloloskan pemenang.
Pemimpin konferensi Bernardus Djonoputro mengatakan, tidak kurang dari 300 pelaku dari profesional dan pimpinan industri infrastruktur berdialog secara intensif. Mereka datang dari beragam kalangan di bidang infrastruktur, termasuk pelaku infrastruktur dari sektor jalan tol, pelabuhan, pengelolaan air bersih dan listrik serta energi.
Para narasumber berbicara secara gamblang dan terbuka dalam forum interaktif ini. "Kita akan membahas bagaimana kritisnya pelaksanaan PPP di Indonesia, serta merumuskan inovasi dan pemikiran-pemikiran baru guna mempercepat pembangunan dan menjadi masukan bagi pemerintah," ujar Bernardus.
Forum ILF 2012 ini mengundang Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa; Kepala BKPM M. Chatib Basri; Kim Hewett, Senior Trade Commissioner Austrade, selain menghadirkan para ahli dan tokoh-tokoh infrastruktur seperti Sarvesh Suri, Country Manager IFC; DR. David Ray dari IndiI; Prof. Suyono Dikun dan mantan Wakil Walikota Yokohama Yumiko Noda.
Juga diundang sebagai pembicara tokoh dari perwakilan media, dan para pelaku usaha infrastruktur seperti John McEvoy, CEO Everything Infrastructure Australia; Darwin T. Djayawinata, Senior Vice President PT SMI; Mark Rathbone, Infrastructure Leader PwC; Edward Mc Cartin III, Advisor Alterra Power Corporation; dan DR. Scott Younger, Komisaris Independen PT Nusantara Infrastructure.
Anda sedang membaca artikel tentang
Langkah Inovatif Atasi Darurat Infrastruktur
Dengan url
http://householdfinancialproblems.blogspot.com/2012/11/langkah-inovatif-atasi-darurat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Langkah Inovatif Atasi Darurat Infrastruktur
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Langkah Inovatif Atasi Darurat Infrastruktur
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment